Kelebihan Sholat

10 Kelebihan Orang selalu melaksanakan SHOLAT.




1. Diberi nur pada wajah.
2. Dikurniakan ALLAH SWT akal yg cerdas & otak yang pintar.
3. Hati bercahaya & tenang jiwa.
4. Sejahtera keluarga (sakinah, mawaddah, warahmah)
5. Di padang Masyhar tidak kepanasan malah sebaliknya
6. Dapat rahmat & hidayah dari ALLAH SWT
7.Doanya sering di kabulkan
8. Diberatkan timbangan amal & menerima buku catatan amal melalui tangan kanan di akhirat kelak (baik).
9. Dipermudahkan jalan menuju ke syurga Allah.
10.Melintasi jembatan sirotol mustakim di permudah.

  
Jadi sholatlah tepat waktu maka kamu akan menjadi orang yang baik. .
 
Semoga bermanfaat.. :) 

(Al-Imam Ibnu Hajar Al- Asqalani)

 

Tips Sehat Daun Salam

Sob, di sini saya akan berbagi artikel bermanfaat tentang daun salam. Daun salam adalah daun yang multi fungsi, bisa digunakan untuk penyedap rasa dan sebagai pengobatan tradisional. Melalui daun salam yang kaya akan zat, kita bisa mengobati berbagai macam penyakit. Misalnya saja sebagai obat diare, kencing manis, obat asam urat, bahkan bisa menurunkan kadar kolesterol yang ada di dalam tubuh kita juga lho..!!!


Ini  sob, beberapa yang cara yang bisa dilakukan untuk daun salam :
1. Obat diare : Cuci 15 lembar daun salam segar sampai bersih. Tambahkan 2 gelas air lalu rebus sampai mendidih (15 menit). Selanjutnya masukkan sedikit garam. Setelah dingin saring dan airnya diminum.
2. Obat kencing manis : cuci 7-15 lembar daun salam segar lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum sebelum makan. Lakukan sehari 2 kali.
3. Obat asam urat : Ambil 10 lembar daun salam segar, rebus dengan 4 gelas air sehingga bersisa 2 gelas. Kemudian saring. Minum selagi hangat.



Terima Kasih :) Semoga bermanfaat.

Sumber : Artikel Kesehatan

Pencak Silat

Pencak Silat adalah beladiri tradisional asli dari Indonesia.

Silat sebagai budaya bangsa ini, telah mengakar sejak ratusan tahun silam. Silat telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari usaha membangun bangsa dan Negara, melalui proses perjuangan kemerdekaan, revolusi fisik pada masanya. Silat sangat kental dengan nilai dan norma yang hidup dan berlaku di masyarakat. silat dalam konteks filosofi sangat kental dengan ajaran budi luhur yang senafas dengan kepribadian bangsa indonesia Akan tetapi, kehidupan seni budaya kian meluntur seiring dengan perubahan jaman. Silat, ekspresi budaya bangsa kini telah menjadi tamu di negeri sendiri. Bangsa ini seperti kehilangan jati dirinya. Oleh karenanya melalui silat, kita kembali mencoba merevisi, merevitalisasi semangat dan nilai-nilai silat yang reflektif dan kontekstual menuju pada salah satu upaya menemukan kembali jati diri bangsa, tradisi tak akan habis, tak lekang dan justru kontekstual dalam setiap bentuk perubahan jaman. SILAT ADALAH EKSPRESI BUDAYA. SILAT JATI ADALAH  DIRI BANGSA. 





gambar : http://travel-my-indonesia.blogspot.com

Aksara Jawa Hanacaraka

Cerita Asal Mula Aksara Jawa Hanacaraka :
 
Aksara Jawa Hanacaraka merupakan salah satu aksara yang digunakan di Tanah Jawa dan sekitarnya, sering disebut aksara Jawa. Aksara Hancaraka sebenarnya diambil dari lima aksara pertama dalam aksara Jawa: “hana caraka”. Aksara Jawa sendiri berjumlah dua puluh aksara, yaitu:

 ha   na   ca   ra     ka
da   ta    sa   wa   la
pa   dha ja    ya   nya
ma  ga   ba   tha   nga

 Tapi tahukah kalian asal mula aksara jawa? Berikut ini cerita tentang asal mulanya aksara jawa hanacaraka.
Dahulu kala, di sebuah kerajaan Medhangkamulan, bertahtalah seorang raja bernama Dewata Cengkar. Atau terkenal dengan nama Prabu Dewata Cengkar. Seorang raja yang sangat rakus, bengis, tamak, dan suka memakan daging manusia. Karena kegemarannya memakan daging manusia, maka secara bergilir rakyatnya pun dipaksa menyetor upeti berwujud manusia.
Mendengar kebengisan Prabu Dewata Cengkar, seorang pengembara bernama Aji Saka bermaksud menghentikan kebiasaan sang raja. Aji Saka mempunyai 2 orang abdi yang sangat setia bernama Dora dan Sembada. Dalam perjalanannya ke kerajaan Medhangkamulan,­ Aji Saka mengajak Dora, sedangkan Sembada tetap ditempat karena harus menjaga sebuah pusaka sakti milik Aji Saka. Aji Saka berpesan kepada Sembada, agar jangan sampai pusaka itu diberikan kepada siapapun kecuali aku (Aji Saka).
Setelah beberapa waktu, sampailah Aji Saka di kerajaan Medhangkamulan yang sepi. Rakyat di kerajaan itu takut keluar rumah, karena takut menjadi santapan lezat sang raja yang bengis. Aji Saka segera menuju istana dan menjumpai sang patih. Dia berkata kalau dirinya sanggup dan siap dijadikan santapan Prabu Dewata Cengkar.
Tibalah pada hari dimana Aji Saka akan dimakan oleh Prabu Dewata Cengkar. Sebelum dimakan, sang prabu selalu mengabulkan 1 permintaan dari calon korban. Dan Aji Saka dengan tenang meminta tanah seluas syurban kepalanya. Mendengar permintaan Aji Saka, Prabu Dewata Cengkar hanya tertawa terbahak-bahak,­ dan langsung menyetujuinya. Maka dibukalah kain syurban penutup kepala Aji Saka.
Aji Saka memegang salah satu ujung syurban, sedangkan yang lain dipegang oleh Prabu Dewata Cengkar. Aneh, ternyata syurban itu seperti mengembang sehingga Dewata Cengkar harus berjalan mundur, mundur, dan mundur hingga sampai di tepi pantai selatan. Begitu Dewata Cengkar sampai di tepi pantai selatan, Aji Saka dengan cepat mengibaskan syurbannya sehingga membungkus badan Dewata Cengkar, dan menendangnya hingga terjebur di laut selatan. Tiba-tiba saja tubuh Dewata Cengkar berubah menjadi buaya putih. “Karena engkau suka memakan daging manusia, maka engkau pantas menjadi buaya, dan tempat yang tepat untuk seekor buaya adalah di laut” demikian kata Aji Saka.
Sejak saat itu, Kerajaan Medhangkamulan dipimpin oleh Aji Saka. Seorng raja yang arif dan bijaksana. Tiba-tiba Aji Saka teringat akan pusaka saktinya, dan menyuruh Dora untuk mengambilnya. Namun Sembada tidak mau memberikan pusaka itu, karena teringat pesan Aji Saka. Maka terjadilah pertarungan yang hebar diantara Dora dan Sembada. Karena memiliki ilmu dan kesaktian yang seimbang, maka meninggallah Dora dan Sembada secara bersamaan.
Aji Saka yang teringat akan pesannya kepada Sembada, segera menyusul. Namun terlambat, karena sesampai di sana, kedua abdinya yang sangat setia itu sudah meninggal dunia. Untuk mengenang keduanya, maka Aji Saka mengabadikannya­ dalam sebuah Aksara / huruf yang bunyi dan tulisannya :

 


 
Sumber : http://yokimirantiyo.blogspot.com


Tari Pendet

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi
 
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.



Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 

Wisata Kuliner Khas Ponorogo

1. Sate Ayam Ponorogo
    Tak lengkap rasanya berkunjung ke Ponorogo tanpa menikmati sate ayam khas Ponorogo. Cita
    rasanya yang luwes cocok bagi lidah semua orang, Para wisatawan yang berkunjung ke Ponorogo
    dapat menemukan penjual sate ayam ini di beberapa tempat antara lain di jalan Lawu, Ngepos
    dan beberapa jalan protokol yang ada di kota Ponorogo

2. Dawet Jabung
    Minuman khas Ponorogo ini sangat lezat dengan cita rasa yang khas dan penyajian yang unik.
    Sentra penjualan dawet jabung ini terletak di sekitar perempata Jabung, kecamatan Mlarak.

3. Jenang Ponorogo
    Memiliki cita rasa yang khas dengan harga terjangkau. Salah satu jenis jenang khas Ponorogo
    adalah jenang bata karena bentuknya yang mirip batubata. Jenang umumnya terbuat dari ketan.
    Ada berbagi varian rasa jenang Ponorogo seperti jenang waluh, jenang kentang, jenang nanas, dll




Yel Yel Pramuka

Sumber: http://davotmarbun.blogspot.com/2011/11/cara-membuat-tombol-next-page-pada-blog.html#ixzz2QssojSR4